Pendampingan Ibu Balita dengan Wasting dan Stunting bersama Dinkes di Desa Keniten

By Admin prodi 05 Sep 2022, 14:45:13 WIB Kesehatan
Pendampingan Ibu Balita dengan Wasting dan Stunting bersama Dinkes di Desa Keniten

Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Malang merupakan Perguruan Tinggi Kesehatan dibawah naungan Kementerian Kesehatan RI melaunching melakukan pendampingan ibu balita dengan wasting dan stunting dalam upaya program penurunan angka stunting di Desa Keniten Kecamatan Mojo Kab Kediri, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2022).


Desa Keniten Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri merupakan salah satu dari wilayah binaan Poltekkes Kemenkes Malang yang akan dilakukan pendampingan selama 1 bulan agar program penurunan stunting bisa berjalan dengan lancar dan sukses.


Sri Winarni selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Malang menyampaikan, kegiatan ini pengembangan wilayah binaan untuk meningkatkan kesehatan. Masalah stunting di Kabupaten Kediri ini, kita bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri ini salah satu titik wasting dan stunting di Desa Keniten.


Susanti Pratamaningtyas selaku Ketua Program Study Kebidanan Kediri mengatakan, untuk sasaran balita wasting dan stunting yang sudah hadir ada 35 balita. Kita akan mendampingi terutama bagi balita yang bermasalah agar bisa mengalami tumbuh kembangnya lebih baik lagi.


Kita juga melibatkan teman-teman Promkes dan Gizi dimana pendampingan ini nanti menjadi sebuah kolaborasi 3 profesi bersama-sama mendampingi balita stunting dan wasting. Dan juga ibu hamil sejumlah 51 yang akan kita dampingi. Kendala pendampingan kader-kader sampai saat ini belum ada, mereka sangat antusias memberikan pendampingan.


Retno Nur Azizah selaku Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kab Kediri menyampaikan, salah satu upaya agar tidak terjadi stunting pada anak. Yaitu, upaya yang spesifik kegiatan ada di Puskesmas misalkan kita mendorong agar tidak terjadi pernikahan usia dini.


Selain itu, upaya promotif dan preventif. Seperti, kita bekerjasama dengan Polkesma dengan memberikan edukasi dan pendampingan kepada ibu hamil dan balita hal itu bisa menurunkan angka stunting dan menurunkan resiko angka kematian ibu dan bayi.


Disampaikan oleh Retno bahwa faktor stunting sendiri, karena pola asuh yang kurang benar ketika anak usia 0-6 bulan (harusnya dengan ASI sudah cukup), kurang asupan gizi, ibu tidak telaten dan makanan tidak beraneka ragam sehingga menyebabkan tidak naik berat badan dan tidak bertambah tinggi badannya.


Sementara itu, Erna Rahmayani selaku Dosen Kebidanan Polkesma menjelaskan, terkait Wasting ini merupakan permasalahan pada anak-anak Indonesia yang kondisi anak kurus dimana indikatornya dari berat badannya anak. Namun, kalau stunting kondisi pendek yang indikatornya dilihat dari tinggi badannya.


Arik Suryani selaku Kepala Desa Keniten menyampaikan, kegiatan pendampingan dan penyuluhan ilmu hidup sehat yang dilakukan oleh Polkesma selama 1 bulan di warga Desa Keniten bisa menurunkan angka stunting dan mengurangi resiko kematian ibu dan bayi saat kehamilan. dari 500 balita ada di Desa Keniten dilakukan pendampingan 35 balita dalam wasting dan stunting disebabkan karena pernikahan dini (ada yang menikah di usia 14-16 tahun) dan kurang asupan gizi dan pola asuh.

Kegiatan dari pendampingan dan penyuluhan dari Poltekkes Kemenkes Malang bisa memberikan edukasi kesehatan dan menyemangati ibu-ibu untuk pola hidup sehat sehingga bisa menurunkan stunting dan mengurangi resiko kematian anak dan ibu saat kehamilan.




Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment